Goresan Pena

bersama khayalan dan ditemani juga dengan foto2mu adalah salah satu dari sekian banyak kegiatanku
tak tahu kenapa sejak saat itu ada rasa yang beda,
seperti membuka lembaran kenangan lama yang sudah tersimpan rapi
tak tahu kenapa harus memulai ini semua,
tak tahu keberanian dari mana yang ku dapat untuk masuk kedalam satu masalah yang aku sendiri tahu itu akan sangat rumit
aku sadar sepenuhnya akan resiko yang harus aku alami dari prahara ini.
aku sendiri faham, dengan memulai ini berarti akan ada hati yang tergores
yahh itulah hatiku..
sejak awal, aku tak memperhitungkan akibat dari kegalauan ini
yang terpaku dipikiranku hanyalah bagaimana bisa melihat dan meraih senyummu
tuhan salahkah aku..
hinakah aku hingga tak memperlakukan hatiku dengan baik
aku berusaha untuk tak menyesali pertemuan itu
aku percaya seandainya tanpa ada pertemuan itu aku takkan mampu menjadi juri untuk hatiku
tapi tuhan..
sekarang langkah apa yang harus aku tempuh..
haruskah aku melanjutkan peran dari skenario  yang telah kubuat atas hidupku ini ?
padahal, aku telah mengetahui siapa yang seharusnya  menjadi pemeran utama
atau..
haruskah aku berhenti dan tak melanjutkan lakonan ini dan membiarkan hatiku terkulai rapuh ?
entahlah... 
aku selalu berharap pada sang masa, bila  kiranya suatu saat nanti untuk menyandingkan hatiku barang sekejap saja dengannya
terlampau berlebihankah itu...???

By : Jihan Arbaini